assalamualaikum! kreatifitas adalah kunci kesuksesan: Memilih JADI MUALAF(SEORANG NON MUSLIM DewI Purnamawati)

bagi yang ingin membaca artikelku dengan nyaman, silahkan anda amati berdasarkan Label berikut ini:

23 Juli 2013

Memilih JADI MUALAF(SEORANG NON MUSLIM DewI Purnamawati)

Assalamualaikum

Dewi Purnamawati : Isi Bibel Mengantarkannya untuk memeluk Islam

Dewi Purnamawati nama saya, kelahiran Solo Th. 1962. Tahun 1971, Mase (panggilan saya kepada ayah) yang pegawai AURI pindah tugas
ke P. Lombok sehingga saya besar di P. Lombok sampai lulus SLTA Th. 1981. Kemudian kuliah di IKIP Negeri Yogyakarta sampai lulus Th. 1985. Sejak Th. 1986
saya kembali menetap di Solo dan mengabdikan diri sebagai guru listrik di STM Negeri 2 Surakarta yang saat ini nama-nya SMKN V Surakarta.

Pengaruh kekristenan ibu yang aktifis gereja sangat kuat, Th. 1971 Mase yang semula Islam tidak sekedar dikristenkan ibu tetapi bahkan berhasil dibina
menjadi aktifis penginjilan yang militan & handal. Mase dianggap punya kelebihan talenta. Mampu berinteraksi dan mengusir kuasa kegelapan, padahal kemampuan
metafisik/paranormal semacam itu yang mereka anggap kelebihan dan anugerah Tuhan, dalam kacamata Islam justru indikasi lemahnya Tauhid, karena menurut
ajaran Islam talenta semacam itu sebenarnya berasal dari setan.

Kami 3 bersaudara -saya dan 2 adik saya- dididik dengan ketat dalam kehidupan kristen yang taat dan sangat kuat. Sejak kecil sudah dicekoki doktrin-doktrin
kristen. Merendahkan & apriori terhadap Islam. Harus mampu menampakkan bahwa kristen adalah KASIH. Digembleng menjadi militan untuk mampu memasuki dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat P. Lombok yang mayoritas beragama Islam, kami semua aktif dalam penginjilan/pemurtadan. Contoh keberhasilan didikan ibu
adalah adik saya laki-laki, sejak kira-kira Th. 1997 ia menjadi pendeta di daerah Cimahi setelah menamatkan S2 nya di Institut Agama Kristen TIRANUS Cimahi
Bandung.

Dia telah sukses mengkristenkan orang satu kampung melalui cara mengajarkan dan membantu masyarakat berusaha dengan mengelola tanaman hidrophonik, sementara
adik saya perempuan, aktif penginjilan di P. Madura. Obsesinya mengkris-tenkan para kiai. Sebab peluang itu ada! Kalau malam minggu dia menga-mati kiai
nyebrang ke Surabaya, pakaian kiai-nya ditanggalkan dan ganti pakai celana jeans dan T.Shirt lalu asyik dalam dunia hiburan!.

Saya sendiri, suami pertama adalah aktifis HMI sekaligus pengurus pengajian yang telah berhasil saya kristenkan, tetapi akhirnya kami bercerai juga. Memang
kristen mengajarkan “Apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia.” tetapi pendeta akhirnya mengijinkan kami bercerai, ia tidak punya
solusi.

Anak saya sejak perceraian itu dipelihara ibu di Lombok, ia dididik ibu menjadi kristen militan. Tidak boleh saya ambil untuk saya didik di Solo, kecuali
kalau saya balik ke kristen. Anak saya yang semata wayang itu, untuk mendapatkannya ibarat ‘toh nyowo’ hampir keguguran sampai 3 kali.

Tepatnya malam 27 Ramadhan th. 2004, dengan sadar & tanpa beban telah memutuskan hubungan ibu-anak dengan saya, karena meski-pun diiming-imingi, diancam
dan menanggung resiko apapun saya tetap Islam tidak mau balik Kristen. Dengar-dengar sekarang ini ia kuliah di Jawa mengambil Pastoral Konseling di sekolah
theologi, dalam rangka menjadi seorang pendeta … wallaahu a’lam.

Sejak itu pula saya di PHK keluarga saya. sama nenek saya , Pakde Bud, Bapak-ibu dan adik-adik yang sejak kecil saya yang mengasuh, membiayai pendidikan
& pernikahan mereka. Sebenarnya sejak kecil saya sudah sering merasa sangsi, bimbang, bingung, galau dan ragu dengan ajaran Kristen. Banyak sekali kejanggalan,
banyak hal tidak sesuai dengan akal sehat, tetapi saya tetap mencoba setia dengan kekristenan saya. Tetap melakukan penginjilan walau kegalauan semakin
hari semakin membengkak dan terasa menyiksa. Pindah agama Islam? Wow…..sorry! secuilpun tak ada minat, image Islam tidak menarik sama sekali! kalau benci…
memandang rendah …. Ya!.

Namun yang namanya hidayah, kalau Allah menghendaki maka tidak ada seorangpun yang mampu menolaknya meskipun semula ia sangat membencinya.

Saya meragukan kesempurnaan Bible, pikir saya “Kalau buku sudah benar dan sempurna tidak usah direvisi, kalau kitab Injil sudah sempurna mengapa Allah
masih menurunkan Al-Qur’an ?” Itulah yang mengusik logika saya dan meluluhkan ke-Kristen-an saya.

Saya mulai meragukan Kristen, NATAL! Perayaan paling meriah dan ibadah paling sakral di dalam Kristen dan dirayakan setiap 25 Desember., tetapi tidak satupun
ayat alkitab yang membahasnya atau minimal menyinggungnya, bahkan terbukti perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah perayaan yang merayakan kelahiran
berhala-berhala pra Kristen, yaitu dewa Mithra yang dianggap putra tuhan dan cahaya dunia (dewa matahari), Osiris, Adonis, Dionysus, Khrisna. Jadi jelas
bahwa perayaan Natal itu mengadopsi dan melestarikan perayaan tuhan-tuhan para penyembah berhala. Bahkan hari suci mingguan Kristen yang semula menghormati
hari Sabat Yahudi yaitu hari Sabtu, oleh Kaisar Konstantin digeser dan disesuaikan dengan hari suci mingguan para penyembah berhala yang memuliakan dewa
matahari yaitu Hari Matahari (SUN DAY) / hari Minggu.

Saya juga mulai meragukan isi Alkitab sendiri, misalnya :

Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu
ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. Imamat 10:9

Dalam ayat tersebut Allah melarang minum anggur dan mabuk tetapi kenapa dalam Injil karangan Yohanes 2:7-10 dikisahkan Mukjizat Yesus malah mengubah enam
drum air menjadi anggur yang memabukkan ?

Kenapa kisah porno dan cabul bertebaran di ‘Kitab Suci Bible’ misalnya di dalam kitab Kitab Kidung Agung misalnya :

Kiranya ia mencium aku dengan kecupan!
Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur KA 1:2

Tangan kirinya ada di bawah kepalaku,
Tangan kanannya memeluk aku. KA 2:6

Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu
Seperti dua anak rusa buah dadamu,
Seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput
Di tengah-tengah bunga bakung. KA 4:3,5

Pusarmu seperti cawan yang bulat,
Yang tak kekurangan anggur campur.
Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
Seperti dua anak rusa buah dadamu,
Seperti anak kembar kijang. KA 7:2-3

Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan
Buah dadamu gugusannya.7
Aku ingin memanjat pohon korma itu dan
Memegang gugusan-gugusannya.
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan
Nafas hidungmu seperti buah apel KA 7:7-8

Kenapa Allah Yang Maha Esa diakui terdiri dari 3 unsur tuhan tetapi dipaksakan dikatakan satu (trinitas/- tritunggal)? Seabreg kemusykilan dan seabreg
masalah yang jauh dari akal sehat dan tidak selaras dengan nalar.

Saya jadi malas pergi ke gereja dan enggan membuka injil karena ada revisinya yaitu Al-Qur’an dan ketika teman meminjami buku berjudul ‘Akhlahk Islam’
masya Allah saya begitu ta’jub karena hal yang kecil diperhatikan dan ada tuntunan didalam Islam. Misal sehabis bersenggama wajib mandi besar, yang lewat
lebih dulu memberi salam, istri pergi tidak cukup minta ijin tetapi suaminya harus ridho. Tentu hal yang besar lebih diperhatikan lagi! Setelah bertahun-tahun
dalam kebimbangan, perenungan dan pergulatan batin serta berdoa memohon petunjuk kebenaran kepada Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan, maka saya memutuskan
memeluk agama Islam pada Februari 1999.

Beberapa bulan berikutnya saya menikah untuk kedua kalinya dan yang mengantarkan saya pada Islam. Tetapi teman-teman saya yang mayoritas Islam tidak berusaha
mendakwahi saya, entah karena tidak PD atau tidak paham bahwa Islam itu agama luar biasa, sempurna!. Tetapi justru saya yang getol menyampaikan Kristen
kepada mereka.

Setelah keislaman saya, beberapa ujian datang dari teman-teman/tetangga yang Kristen atau orang Islam yang mencurigai ke-Islam-an saya, usaha saya bangkrut
ditipu kyai yang berkedok membimbing saya, saya sempat terperosok ke dalam aliran Islam sesat, suami saya yang staf manajer mengundurkan diri karena diskriminatif.
Ketika semangat Islam saya baru bersemi suami meninggal dan saya sakit keras dan sedihnya uang di dompet tinggal Rp.10.000,-.

Seminggu kemudian Ibu saya mengultimatum saya bila memilih Islam biaya hidup mulai kecil dianggap sebagai hutang. Saat ini saya bergabung di Forum Arimatea
Solo dan turut berdakwah bahayanya kristenisasi dan membentengi umat Islam dari bahaya pemurtadan. Untuk ini saya sudah 6 kali menerima ancaman, baik akan
dilaporkan di kelurahan, kepolisian dan akan dibunuh, tetapi saya tidak gentar karena Allah yang Maha Kuasa dan Maha menepati janji telah menjanjikan “Barang
siapa menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya” Dan siapapun tidak akan mampu mendatangkan kemudharatan jika Allah tidak menghendaki.

Inilah sekelumit perkenalan saya dan liku-liku hidup saya dalam menerima dan mempertahankan hidayah Al-Islam.

BY ATMIN:

Marilah kita renungkan kisah diatas, semoga kita dapat mengambil hikmah darinya!.

Wassalam

sumber

4 komentar :

  1. alasan km gk masuk akal
    jgn mencari kebenaran alkitab
    tetapi percayalah
    disini nampak ada tidak pny kepercayaan

    BalasHapus
  2. Masha Allah..guru kami di SMK 5 Surakarta Bu Dewi

    BalasHapus

saran/kritik para pembaca sangat kami harapkan!